Bekerja adalah sesuatu kegiatan menghasilkan Uang, yang
harus atau wajib untuk seluruh manusia di Dunia ini. Alasannya adalah untuk
keberlangsungan Hidup tentunya. Dalam norma agama, bekerja adalah ibadah. Dari
kalimat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bekerja adalah kegiatan yang sangat
penting bagi manusia.
Untuk sesuatu hal yang penting tersebut, tentu manusia,
lebih khususnya para pencari kerja akan melakukan yang terbaik, untuk
mendapatkan pekerjaan yang di inginkan. Segala sesuatu dipersiapkan. Mulai dari
persiapan teknis hingga non teknis. Dan persiapan dalah hal ini tidak berlaku
hanya semalam. Sehari, seminggu, atau sebulan saja. Melainkan sudah dipupuk
bertahun-tahun lamanya.
Kita tentu pernah mengalami perasaan, atau mengalami
kejadian, entah kejadian pengalaman pribadi, atau pengalaman rekan atau teman
dekat tentang sebuah peristiwa recruitment apapun. Recruitment karyawan, siswa,
mahasiswa dan sebagainya. saya sendiri pernah mengalami sebuah kejadian yang
membuat saya berfikir tentang suatu hal.
Ketika saya mengikuti seleksi masuk sekolah menengah atas.
Ada orang tua calon siswa yang marah-marah. Orang tua siswa tersebut mengatakan
“siswa seperti apa yang dicari sekolah ini ? Anak saya mempunyai nilai rata-rata
9,2. Apa yang kurang ?” Panitia menjawab “Karakter pak, Karakter anak bapak
Menurut Hasil Seleksi tidak memenuhi syarat”
Apa yang saya maksud mengenai persiapan tidak hanya sehari,
seminggu, atau sebulan saja adalah seperti diatas. Karakter tidak dapat di
persiapkan sedemikian rupa dalam waktu yang sebentar. Perusahaan memiliki
seleksi kriteria karyawan yang berbeda-beda. Teknisnya tentu kita tahu. Yang
biasa terjadi adalah Tes Tertulis, kemudian beberapa Interview. Hal pasti ada
dalam sistem recruitment karyawan. Tapi apakah kita tahu rumusnya ? karyawan
seperti apa yang mereka inginkan ? kita tidak pernah tahu hal tersebut. Begitu
banyak calon pekerja yang gagal dalam interview. Apakah interview memberi nilai
dalam intelektualitas calon pekerja dalam bidang akademis ? tentu tidak. Bidang
akademis ditentukan oleh tes tertulis atau tes potensi akademik.
Lalu apa yang
menjadi tujuan Tes Interview ? jawabannya adalah Karakter. Penanya akan
memberikan begitu banyak pertanyaan, bahkan pertanyaan yang terkesan sepele dan
menurut calon pekerja hal tersebut tidaklah penting. Tujuannya adalah mereka
ingin mengetahui kepribadian anda.
Maka dari itu, siapapun yang membaca artikel ini, mencoba
untuk merenung. Dan mempersiapkan diri membentuk Karakter yang baik.
Kemudian bagaiman dengan Kecerdasan Intelektual Akademik ?
hal ini berdiri sejajar dalam recruitment Karyawan. Saya bilang sejajar karena
sama pentingnya. Kalimat yang selalu dikatakan dalam artikel ini adalah
“Mempersiapkan segala hal dengan Baik” tidak terkecuali belajar materi-materi
tes potensi akademik. Karena tidak jarang tes ini berada pada bagian awal dalam
serangkaian tes. Ketika gagal di tes akademik. Berarti tidak akan ke tes
berikutnya.
Yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan sebaik mungkin untuk
setiap step. Terkadang ada beberapa hal sepele yang tidak diperhatikan oleh
para pencari Kerja. Maka Perhatikan 10 Hal sepele Penyebab gagal diterima
Kerja.
PENAMPILAN PAKAIAN
Hal yang sering membuat seseorang tidak jadi terima untuk
Bekerja adalah saat dipanggil tes. Para pencari kerja tidak menampilkan pakaian
yang baik. Baik dalam hal ini tentu ada beberapa hal.
Terkadang ada perusahaan yang tidak memberikan perintah
khusus melainkan hanya kata – kata “memakai pakaian rapi” tetapi ada perusahaan
yang menyatakan secara detail tentang cara berpakaian calon karyawan seperti
contoh Bank Rakyat Indonesia. Diwajibkan datang interview dengan Baju Putih,
memakai Celana Hitam, dan Dasi Tidak menggunakan warna mencolok. Dan yang tidak
ketinggalan adalah kaos kaki hitam. Sedetail itu ? ya. Memang sedetail itu.
Akan lebih mudah untuk mempersiapkan ketika sudah ada
himbauan yang tegas tersebut. Lalu bagaimana yang tidak memiliki himbauan yang
tidak ambigu ? “memakai Pakaian rapi” menurut orang berbeda-beda. Apakah
memakai kaos ? jeans ? atau apa ?
pakaian yang aman untuk setiap Interview kerja dimanapun disarankan
Pakaian Kemeja warna Putih dan Celana Kain warna Hitam. Normalnya demikian. Lalu
bagaimana implementasinya ?
Gunakan Ukuran Pakaian yang Pas. Jangan Kedodoran atau
Kebesaran dan jangan Pula Terlalu kecil.
Gunakan Warna Ikat Pinggang yang senada dengan warna sepatu.
Gunakan Kaos Kaki Hitam. Jangan pernah menggunakan kaos kaki Putih. dan tutup
kulit kaki dengan kaos kaki tersebut.
CARA BERBICARA
Hal yang kedua yang sangat fatal jika tidak dilakukan dengan
baik adalah Cara Berbicara. Perlu diperhatikan, bahwa yang dievaluasi adalah
cara bicara, bukan gaya bicara. Untuk melakukan sebuah pembicaraan yang baik
diperlukan pemilihan kata kata yang sesuai dengan ejaan yang benar. Perhatikan
acara-acara di Televisi Berita, diacara manapun. Seorang komedian pun akan
menggunakan bahasa formal saat berada di sebuah situasi yang formal. Maka dalam
hal ini, pencari kerja harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi. Jangan
sampai terlena dengan suasana wawancara yang cair, kemudian menjadi lepas
kontrol.
JAWABAN YANG SALAH
Ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh penanya terhadap
calon karyawan. Dan sebenarnya pertanyaan dari penanya adalah pertanyaan yang
sepele, mudah untuk dijawab. Tapi karena seorang calon karyawan tidak fokus.
Jawaban menjadi melebar. Disinilah letak celah penanya akan kritis terhadap
beberapa jawaban.
Contoh
Penanya : apa alasan anda ingin bekerja di tempat ini ?
Calon Karyawan : saya ingin mendapatkan pengalaman Pak.
Jawaban seperti ini adalah jawaban universal yang beratus
kali telah di dengarkan oleh penanya. Jawablah dengan deskriptif tanpa membuang
waktu banyak. Kembali lagi mengenai misi seorang penanya adalah untuk menggali
informasi sebanyak – banyaknya. Jika menjawab dengan singkat seperti itu, apa
lagi menggunakan jawaban yang pasaran seperti itu. Maka disitulah letak
kesalahan.
BAGIAN TUBUH YANG SALAH TEMPAT
Ada beberapa cara seorang HRD dalam hal ini menilai Calon
Karyawannya, dengan metode yang tidak
persis diketahui banyak orang. Walaupun tidak tahu persis. Sebagai seorang
calon karyawan, haruslah memperhatikan etika bertindak. Yang perlu diperhatikan
adalah Pembawaan Tubuh.
Seseorang akan di coret dari daftar calon karyawan hanya karena
ia duduk dengan kaki menyilang. Tangan di atas meja, duduk bersandar atau
terlalu maju. Mengapa demikian. Ada beberapa teori. Tapi disini tidak akan
membahas itu. Cobalah untuk belajar mengenai etika membawa tubuh. Bagaimana
cara membuka pintu. Bersalaman. Berbicara kepada orang haruslah menatap
matanya. Dan lain sebagainya.
Memang kita tidak tahu persis seperti apa kriteria Pekerja
yang ingin didapatkan Perusahaan. Akan tetapi dengan memaksimalkan sikap dan
Kemampuan. Setidaknya kita mendekati apa yang diinginkan perusahaan.
Prinsip dalam mencari pekerjaan Hanya satu “Kejujuran”. Seperti
apapun situasi anda , sesulit apapun itu. Bersikaplah jujur. Ada sebuah
kejadian saat saya mengantarkan teman tes interview di sebuah Perusahaan BUMN
Permodalan. Teman saya sudah lulus tes tertulis. Dan setelah itu dipanggil
untuk Interview Kerja. Interview berlangsung 1 Jam. Saya tidak tahu apa saja
yang mereka bicarakan. Ternyata ada 1 pembicaraan .
Penanya : apakah anda
bersedia melepas hijab anda mbak ?
Teman saya : Tidak pak, jika harus melepas saya tidak mau.
Penanya : Sekalipun Mbak posisinya Bagus. Tetap ga mau
Melapas Hijab mbak ?
Teman saya : Saya tetap pada pendirian saya untuk tidak
melepas hijab pak.
Penanya : oooo.... oke oke... enggak mbak. Sebenarnya disini
memang harus memakai hijab.
Bagaimana sikap anda ketika sudah sangat sulit mendapatkan
panggilan, sudah sejauh itu melangkah. Tes tertulis pun lolos. Apakah anda akan
tergoda ? kejujuran adalah hal paling penting. Jangan menjadi penjilat atau
pembohong. Lakukan apa adanya. Semoga Bermanfaat.
0 Response to "4 HAL SEPELE PENYEBAB GAGAL DITERIMA KERJA"
Post a Comment